Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif

Rikaariyani.com- Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif- Dalam penelitian kuantitatif, pengambilan sampel merupakan hal yang sangat krusial karena menyangkut dengan hasil dari skripsi, tesis, atau karya ilmiah lainnya. Seorang peneliti harus benar-benar memahami bagaimana cara mengambil sampel penelitian yang benar. Oleh karena itu, di dalam artikel berikut ini akan mengupas bagaimana cara pengambilan sampel dalam sebuah penelitian jenis kuantitatif.

Jenis Penelitian Kuantitatif

Pada umumnya, jenis penelitian terbagi menjadi dua, yakni penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif yakni penelitian yang bersifat deskriptif. Sedangkan penelitian kuantitatif yakni penelitian yang menggunakan angka-angka dan dianalisis melalui statistik.

Menurut Cresweel (1994), penelitian kuantitatif yakni upaya menyelidiki masalah tertentu, kemudian diukur dengan angka. Tujuannya adalah untuk mengambil kesimpulan atau menggeneralisasi teori secara tepat.

Menurut Beryman, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan teori, hipotesis dan subjek penelitian. Kemudian didukung dengan pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan.

Menurut Sudaryana, dkk (2022), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada analisis data numerik dan diolah melalui metode statistik.

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menentukan hubungan antar variable dalam sebuah populasi. Selain itu, penelitian kuantitatif juga bertujuan untuk melakukan pengukuran. Hasil dari pengukuran tersebut akan membantu dalam melihat hubungan antara pengamatan dan hasil data secara kuantitatif.

Adapun karakteristik penelitian kuantitatif, diantaranya adalah: 1) menggunakan pola pikir deduktif, 2) analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, 3) dalam analisis data peneliti dituntut untuk memahami Teknik statistik.

Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif

Sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Sederhananya, sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk menjawab hasil penelitian.

Menurut Djarwanto (1994: 43), sampel adalah Sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Menurut Arikunto (2006), sampel adalah Sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Sedangkan Sugiyono (2008: 118) mengemukakan bahwa sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi.

Beberapa alasan pengambilan sampel penelitian adalah: 1) menghemat biaya, 2) menghemat waktu, 3) menghemat tenaga, 4) jaminan ketelitian.

Selain itu, pengambilan sampel bertujuan untuk membantu peneliti dalam mengatasi kendala-kendala yang ditemukan di lapangan.

Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Dalam pengambilan sampel, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan oleh seorang peneliti, yakni:

Memahami populasi yang akan diamati
Menentukan kerangka sampel
Menentukan metode sampling yang akan digunakan
Melakukan pengambilan sampel
Memeriksa Kembali proses sampling.

Menurut Handayani (2020), proses pengambilan sampel meliputi beberapa tahap:

Mendefenisikan sasaran populasi
Menentukan sampel frame atau bingkai sampel dari kumpulan populasi
Menentukan jumlah sampel, semakin besar jumlah sampel maka akan semakin besar pula kekuatan statistiknya.

Sedangkan Teknik sampling terdiri dari probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling atau Teknik sampling secara probabilitas yaitu Teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Biasanya dilakukan untuk populasi yang anggotanya bisa dihitung.

Sedangkan non probability sampling yaitu Teknik pengambilan sampel yang ditentukan sendiri oleh peneliti menurut pertimbangan pakar.

Demikian penjelasan mengenai cara pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif, semoga bermanfaat.