Tujuan, Fungsi, dan Pendekatan Manajemen Peserta Didik
Tujuan, Fungsi, dan Pendekatan Manajemen Peserta Didik- Manajemen peserta didik memiliki tujuan untuk menata proses kesiswaan; dimulai dari perekrutan peserta didik, proses belajar mengajar, hingga mereka lulus dari lembaga pendidikan tersebut bahkan hingga menjadi alumni. Dengan adanya manajemen terhadap peserta didik, diharapkan proses pendidikan dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan teratur sehingga apa yang diharapkan tercapai secara efektif dan efisien.
Tujuan Manajemen Peserta Didik
Tujuan umum manajemen peserta didik adalah; mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Sedangkan tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotor peserta didik.
- Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
- Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
- Diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, dapat belajar dengan baik, dan tercapai cita-cita mereka.
Menurut E.
Mulyasa (2012:46) manajemen peserta didik bertujuan untuk mengatur
berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai
tujuan pendidikan sekolah.
Fungsi Manajemen Peserta Didik
Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri mereka seoptimal mungkin, baik mengenai segi-segi individualisme, segi sosial, dan segi potensial peserta didik.
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut:
- Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak hambatan. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
- Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua dan keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya, dan lingkungan sosial masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai makhluk sosial.
- Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik dapat menyalurkan hobinya, kesenangan, dan minatnya. Hobi, kesenangan, dan minat peserta didik patut disalurkan karena juga dapat menunjang perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
- Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya (Badrudin: 2014: 25).
Pendekatan Manajemen Peserta Didik
Ada dua pendekatan dalam manajemen peserta didik yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Kedua pendekatan ini akan penulis jabarkan sebagai berikut:
1. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan ini lebih menitikberatkan kepada segi-segi administratif dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam pendekatan ini, peserta didik diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan lembaga pendidikan di tempat peserta didik tersebut berada. Asumsi pendekatan ini adalah, bahwa peserta didik akan dapat matang dan mencapai keinginannya, manakala dapat memenuhi aturan-aturan, tugas-tugas, dan harapan-harapan yang diminta oleh lembaga pendidikannya.
Secara operasional pendekatan ini mengharuskan:
- Mengharuskan kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolah.
- Memperketat presensi.
- Penuntutan disiplin yang tinggi.
- Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan tepat waktu.
Pendekatan demikian, memang teraksentuasi pada upaya agar peserta didik menjadi mampu dan tangguh dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai peserta didik di sekolah tersebut.
2. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan ini lebih memberikan perhatian kepada kesejahteraan peserta didik. Jika pendekatan kuantitatif di atas diarahkan agar peserta didik mampu, maka pendekatan kualitatif ini lebih diarahkan agar peserta didik senang. Asumsi dari pendekatan ini adalah, jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik serta senang untuk mengembangkan diri mereka sendiri di lembaga pendidikan tersebut. Pendekatan ini juga menekankan perlunya penyediaan iklim yang kondusif dan menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.
Di antara kedua pendekatan tersebut, dapat diambil jalan tengahnya, atau disebut dengan pendekatan padu. Dalam pendekatan padu ini, peserta didik diminta untuk memenuhi tuntutan-tuntutan birokratik dan administratif sekolah di satu pihak, tetapi di sisi lain sekolah juga menawarkan insentif- insentif lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraannya.
Di satu pihak peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berasal dari lembaganya, tetapi di sisi lain juga disediakan iklim yang kondusif untuk menyelesaikan tugasnya. Atau, jika dikemukakan dengan kalimat terbalik, penyediaan kesejahteraan, iklim yang kondusif, pemberian layanan-layanan yang andal adalah dalam rangka mendisiplinkan peserta didik dan penyelesaian tugas- tugas peserta didik.
Demikian penjelasan mengenai tujuan, fungsi, dan pendekatan manajemen peserta didik, semoga bermanfaat.
Baca juga: Pengertian dan prinsip dasar manajemen peserta didik
Post a Comment for "Tujuan, Fungsi, dan Pendekatan Manajemen Peserta Didik"