Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Melalui Media Zoom Meeting
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN DARING MELALUI MEDIA ZOOM MEETING DI MADRASAH IBTIDAIYAH KOTO TUO PULAU TENGAH KABUPATEN KERINCI
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah media zoom meeting dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran daring siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah No.40 /E.3 Koto Tuo Pulau Tengah Kec Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian yakni siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah No.40 /E.3 Koto Tuo Pulau Tengah Kec Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Desain penelitian menggunakan model Kemmis dan McTaggart yang meliputi perencanaan, Tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwanya adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran daring dengan menggunakan media zoom meeting. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan KKM siswa pada setiap siklusnya. Rata-rata pada siklus I sebesar 76,5 dengan kategori cukup, dan pada siklus II sebesar 87 dengan kategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring menggunakan media zoom meeting dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Motivasi, Hasil Belajar, Zoom Meeting
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa pada hampir semua bidang, termasuk dunia Pendidikan. Hal ini membuat proses pembelajaran harus dilaksanakan secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Di mana siswa belajar di rumahnya masing-masing tanpa datang ke sekolah.
Pembelajaran daring merupakan salah satu jenis pembelajaran yang berbasis elektronik. Pembelajaran ini harus memanfaatkan alat-alat canggih seperti smartphone, laptop atau computer dan yang didukung oleh jaringan internet yang memadai. Selain itu, juga harus didukung oleh kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.
Menurut Bilfaqih & Qomarudin (2015: 1) “pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas. Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018: 27) “pembelajaran daring merupakan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait, menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan simulasi dan permainan”. Sementara itu menurut Permendikbud No. 109/2013 pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.
Setiap guru dituntut untuk lebih kreatif melakukan inovasi pembelajaran daring sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai. Sebenarnya banyak pilihan media ajar yang dapat digunakan oleh guru, baik menggunakan media whatsapp, google meet, google form, dan lainnya. Melansir laman resmi Kemendikbud RI, ada 12 platform atau aplikasi yang bisa diakses pelajar untuk belajar di rumah yaitu (1) Rumah belajar; (2) Meja kita; (3) Icando; (4) Indonesiax; (5) Google for education; (6) Kelas pintar; (7) Microsoft office 365; (8) Quipper school (9) Ruang guru; (10) Sekolahmu; (11) Zenius; (12) Cisco webex.
Menteri Pendidikan dan kebudayaan juga telah mengeluarkan surat edaran bahwa proses pembelajaran dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa, tanpa terbebani tuntutan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
- Belajar dari rumah dapat difokuskan pada Pendidikan kecakapan hidup
- Aktivitas dan tugas pembelajaran daring dapat bervariasi antar siswa, sesuai dengan minat dan kondisinya masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah.
- Bukti aktivitas pembelajaran daring diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor atau nilai kuantitatif.
Salah satu media yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran daring adalah aplikasi zoom meeting. Zoom meeting adalah media pembelajaran yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi secara daring melalui sebuah video conference. Pembelajaran dengan video conference dapat menggantikan pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan tatap muka dikelas menjadi kegiatan tatap muka secara virtual melalui bantuan aplikasi yang terkoneksi dengan jaringan internet.
Pemanfaatan video conference memiliki peran yang sangat baik, terlebih jika dilakukan secara tepat (Hyder et al., 2007). Pembelajaran yang idealnya memiliki interaktifitas antara pendidik dan peserta didik walaupun tidak dalam satu tempat yang sama, dengan adanya video conference akan membantu proses pembelajaran yang dilakukan, karena pendidik akan terlibat langsung dengan peserta didik (Sandiwarno, 2016).
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, siswa mulai bosan belajar di rumah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang terlambat mengumpulkan tugas dan ada beberapa siswa yang tugasnya dikerjakan oleh orang tua. Selain itu, hasil PTS (penilaian tengah semester) menunjukkan hanya 6 dari 18 orang yang sudah tuntas di atas KKM sebesar 70.
Untuk itu, penulis berharap penggunaan media zoom meeting dapat menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dipublikasikan diketahui bahwa media zoom meeting dapat memberikan nilai yang positif dan sangat direkomendasikan dibanding media-media meeting lainnya.
2. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah penggunaan media Zoom Meeting dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran daring siswa kelas VI MI No.40 /E.3 Koto Tuo Pulau Tengah Kec Keliling Danau Kabupaten Kerinci?
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media Zoom Meeting dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran daring siswa kelas VI MI No.40 /E.3 Koto Tuo Pulau Tengah Kec Keliling Danau Kabupaten Kerinci.
B. KAJIAN TEORI
1. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang artinya adalah penggerak. Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling berkaitan. Motivasi belajar merupakan hal yang pokok dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tanpa motivasi seseorang tidak akan dapat melakukan kegiatan pembelajaran. Bermula dari motivasi belajar seseorang memiliki semangat untuk menjadi lebih baik dari kegiatan belajar tersebut.
Menurut Mc Donald dalam Kompri (2016:229) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan demikian munculnya motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang dapat disadari atau tidak.
Menurut Puspitasari (2012) motivasi belajar adalah dorongan dari proses belajar dan tujuan dari belajar adalah mendapatkan manfaat dari proses belajar. Beberapa siswa mengalami masalah dalam belajar yang berakibat prestasi belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengatasi masalah yang dialami tersebut perlu ditelusuri faktor yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah motivasi belajar siswa, dimana motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, serta sangat memberikan pengaruh besar dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran, motivasi memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Mendorong siswa untuk beraktivitas
Perilaku setiap orang disebabkan karena dorongan yang muncul dari dalam yang disebut dengan motivasi. Besar kecilnya semangat seseorang untuk bekerja sangat ditentukan oleh besar kecilnya motivasi orang tersebut. Semangat siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tepat waktu dan ingin mendapatkan nilai yang baik karena siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar.
2. Sebagai pengarah
Tingkah laku yang ditunjukkan setiap individu pada dasarnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik (Wina Sanjaya, 2010: 251-252)
Menurut Kompri (2016:232) motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu:
- Cita-cita dan aspirasi siswa, Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik.
- Kemampuan Siswa, Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuaan dan kecakapan dalam pencapaiannya.
- Kondisi Siswa, Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit akan menggangu perhatian dalam belajar.
- Kondisi Lingkungan Siswa, Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya penggerak yang tumbuh dalam diri seseorang untuk melaksanakan sesuatu guna mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi apabila digabungkan kedua kata di antara motivasi dan belajar akan mempunyai pengertian bahwa motivasi belajar adalah daya upaya dalam diri siswa yang mendorongnya untuk menguasai pengetahuan demi keberhasilan yang dicita-citakannya.
2. Pembelajaran Daring
Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan“yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem daring yang memanfaatkan internet. Menurut Bilfaqih & Qomarudin (2015: 1) pembelajaran daring yaitu program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas.
Thorme dalam Kuntarto (2017:102) menjelaskaan pembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video, pesan suara, email dan telepon konferensi, teks online animasi, dan video streaming online. Sedangkan Rosenberg dalam Alimuddin, Tawany & Nadjib (2015:338) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018: 27) pembelajaran daring memberikan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait, menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan simulasi dan permainan. Menurut Permendikbud No. 109/2013 pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.
Dari beberapa penjelasan di atas , dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring atau e-learning merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan menggunakan internet dimana dalam proses pembelajarannya tidak dilakukan dengan face to face tetapi menggunakan media elektronik yang mampu memudahkan siswa untuk belajar kapan pun dan dimana pun.
3. Media Zoom Meeting
Aplikasi Zoom Cloud Meeting merupakan aplikasi meeting online dengan konsep screen sharing. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya bertatap muka dengan lebih dari 100 orang partisipan dan terhubung dengan peserta langsung ke dalam ruangan yang sama dan melakukan proses pembelajaran. Aplikasi Zoom sebagai salah satu aplikasi yang dapat digunakan dengan cara melakukan pembelajaran secara virtual.
Aplikasi zoom daapat mempertemukan peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan video sehingga proses pembelajaran dapat tersampaikan secara baik (Meda Yuliani, dkk. 2020:18). Aplikasi Zoom dapat memberikan kontrol penuh bagi pengguna dengan memberikan akses menelpon berbagi kontrol dengan mengadakan rapat dengan peserta lain dan juga dapat melakukan rapat dalam form video.
Layanan konferensi rapat pada aplikasi Zoom juga memiliki beberapa fitur dan beberapa Ada beberapa kelebihan saat menggunakan aplikasi Zoom. Pertama, Zoom dapat didownload secara gratis dan memungkinkan melakukan sampai 100 partisipan. Kedua, dapat menjadwalkan pembelajaran lewat fitur Schedule (Jadwal). Ketiga, bisa merekam dan menyimpan video saat pembelajaran berlangsung. Keempat, Zoom Cloud Meeting dapat bekerja pada perangkat android, Ios, Windows, dan MacVirtual Background.
Aplikasi Zoom ini memberikan kemudahan kepada setiap pengguna untuk tetap bertemu tatap muka, berbagi informasi, dan tetap terhubung satu sama lain meskipun dilakukan dengan jarak jauh (Ahmadi&Aulia, 2020: 108). Aplikasi Zoom merupakan sebuah aplikasi yang dapat menunjang kebutuhan komunikasi dimanapun dan kapanpun dengan banyak orang tanpa harus bertemu fisik secara langsung. Aplikasi ini digunakan untuk video conference yang dengan mudah dapat di unduh pada perangkat:
a. PC (Personal Computer) dengan Webcame
b. Laptop dengan Webcame
c. Smartphone Android
Aplikasi Zoom Cloud Meeting ini sangat cocok digunakan untuk melakukan video conference, dengan bandwidth yang digunakan, tidak ada iklan di aplikasi tersebut, serta tidak terlalu banyak memakan resource memory jika dijalankan di Android atau PC. Untuk melakukan registrasi, cukup memasukkan EMail di halaman utama website Zoom.Us dan nanti mendapatkan EMail notifikasi aktifasi akun, dan selanjutnya ikuti langkah-langkah yang tertera.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran. Guru sebagai peneliti dan pelaksana tindakan. Dalam melakukan observasi dibantu teman sejawat.
Model penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model yang digunakan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: a) perencanaan, b) tindakan, c) pengamatan, dan d) refleksi.
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Koto Tuo Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa deskriptif dengan memberikan predikat (baik sekali, baik, cukup, dan kurang) kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Analisis kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil pengukuran.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, yang diawali dari kegiatan perencanaan, kegiatan pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Daring Menggunakan Media Zoom Meeting
Hasil observasi menunjukkan bahwa penggunaan media zoom meeting pada pembelajaran daring siswa kelas VI mengalami peningkatan, di mana sebelum dilakukan Tindakan, motivasi belajar siswa masih rendah. Pada saat proses pembelajaran daring menggunakan google classroom dan grup whatsapp, banyak siswa yang tidak mau mengirimkan tugas dan menanggapi pertanyaan dari guru. Selain itu, pada saat dilakukan evaluasi melalui google form, hasil belajar siswa pun berada pada taraf yang rendah, banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
Kegiatan pada siklus 1 meliputi perencanaan, pelaksanaan Tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan melalui penerapan media zoom meeting dengan Langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menyusun RPP, menyiapkan bahan ajar, soal evaluasi, dan instrument pendukung lainnya. 2) tahap pelaksanaan; guru melaksanakan kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup. 3) tahap observasi, setelah pelaksanaan Tindakan terjadi peningkatan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil catatan lapangan berupa lembar observasi pada siklus 1 menunjukkan bahwa penggunaan media zoom meeting pada pembelajaran daring masih belum optimal. Oleh karena itu, diadakan perbaikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus 2. Perbaikan tersebut dilakukan sesuai dengan catatan pada saat observasi. Pada siklus 2 menunjukkan bahwa penggunaan media zoom meeting pada pembelajaran daring lebih optimal.
2. Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Menggunakan Media Zoom Meeting
Hasil belajar siswa pada pembelajaran daring menggunakan media zoom meeting secara klasikal dari siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar ini tidak dapat dilepaskan dari peran guru dalam menggunakan media zoom meeting pada pembelajaran daring. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa motivasi belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya setelah menggunakan media zoom meeting. Motivasi yang meningkat tentu memiliki pengaruh yang besar pada hasil belajar siswa. Baik secara individu maupun secara klasikal.
Menurut indikator keberhasilan yang ditetapkan, kriteria ketuntasan klasikal di MI No.40 /E.3 Koto Tuo Pulau Tengah Kec Keliling Danau Kabupaten Kerinci adalah ≥80. Pada data awal ketuntasan belajar secara klasikal yakni rerata 65, kemudian rerata pada siklus 1 yakni 72,22 dan pada siklus 2 menjadi 82,78.
Sedangkan ketuntasan secara individu pada data awal peserta didik yang dapat memenuhi KKM ≥ 70 hanya sebanyak 6 orang (33,33%), sedangkan pada siklus 1 sebanyak 12 siswa (66,67%), kemudian pada siklus 2 menjadi 18 siswa (100%).
Hasil belajar peserta didik dukur dengan menggunakan tes. Tes dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis berbentuk pilihan ganda berjumlah 10 butir soal. Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran daring melalui media zoom meeting menunjukkan peningkatan dari sebelum pra tindakan dan setelah tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa merupakan proses pengembangan kompetensi professional guru (Hartini, 2019).
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Astini (2020:15) yang mengungkapkan bahwa pembelajaran daring menggunakan system pembelajaran melalui media internet atau media jaringan computer memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah; siswa dapat berinteraksi secara dua arah, dapat membangkitkan motivasi dan semangat siswa, dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif, melatih siswa dalam meningkatkan keterampilannya melalui diskusi dan kelompok, serta dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa kompetensi profesional guru dapat ditingkatkan melalui penelitian (Supriyanto, Hartini, Syamsudin, and Sutoyo, 2019).
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian Tindakan kelas (PTK) mengenai penggunaan media zoom meeting pada pembelajaran daring siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Koto Tuo Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci dapat disimpulkan bahwa motivasi dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi pada siklus 1 memperoleh rerata 76,5 dengan kategori cukup. Kemudian pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 87 dengan kategori baik. Sedangkan hasil belajar siswa pada data awal secara klasikal yaitu 65, kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 72,22, dan pada siklus 2 menjadi 82,78.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang penulis ajukan yakni: 1) guru harus kreatif dalam mengajar baik dalam penggunaan media maupun dalam pemilihan metode, 2) diharapkan guru mampu menggunakan media pembelajaran yang menarik dalam proses pembelajaran, karena media pembelajaran yang efektif dan menarik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sehingga proses pembelajaran mendapatkan hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Astini, N. K. (2020). Tantangan dan Peluang Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Online Masa Covid-19. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 241-255
Ariyani, R. (2017). Kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan profesionalisme guru. Al-Afkar: Jurnal Keislaman & Peradaban, 5(1).
Supriyanto, A., Hartini, S., Irdasari, W. N., Miftahul, A., Oktapiana, S., & Mumpuni, S. D. (2020). Teacher professional quality: Counselling services with technology in Pandemic Covid-19. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 10(2), 176-189.
Hartini, S. (2019). Kompetensi Profesional Guru dalam Meningkatkan Motif Berprestasi Peserta Didik: Studi di SDN Karangpucung 04 dan SDN Karangpucung 05 Kabupaten Cilacap. Indonesian Journal of Education Management & Administration Review, 3(1), 71-76
Yuliani, M., Simarmata, J., Susanti, S. S., Mahawati, E., Sudra, R. I., Dwiyanto, H., ... & Yuniwati, I. (2020). Pembelajaran daring untuk pendidikan: Teori dan penerapan. Yayasan Kita Menulis
Kartika, A. R. (2018). Model Pembelajaran Daring. Journal of Early Childhood Care & Education, 27
Kuntarto, E. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Indonesian Language Education and Literature, 03, 102.
Kompri. (2016). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group
Bilfaqih, Y., Qomarudin, M.N., 2015. Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk Pendidikan Dan Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish
Oleh: ARNITA (Guru Madrasah Ibtidaiyah Koto Tuo Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci)
Baca juga: Langkah-langkah menulis jurnal ilmiah
Lihat juga:
Manajemen Keuangan edisi revisi Sutrisno
Manajemen dalam konteks indonesia
Buku metodologi penelitian lengkap
Buku metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D
Metode penelitian kualitatif Sugiyono
Seri buku metode penelitian terlengkap
Post a Comment for "Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Melalui Media Zoom Meeting"