Analisis Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru
Pixabay |
Seorang kepala sekolah memiliki sepuluh macam peranan, yaitu: “Sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota, mewakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, dan sebagai seorang pencipta.
1. Sebagai Pelaksana (Executive)
Seorang pemimpin tidak boleh memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya, juga program atau rencana yang telah ditetapkan bersama
2. Sebagai Perencana (planner)
Sebagai kepala sekolah yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencanaan, sehingga segala sesuatu yang akan diperbuatnya bukan secara sembarangan saja, tatapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuan.
3. Sebagai Seorang Ahli (expert)
Sebagai seorang Expert, kepala sekolah harus mempunyai keahlian terutama yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya.
4.Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship)
Menjaga jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha mambangun hubungan yang harmonis
5. Mewakili Kelompok (group representative)
Harus menyadari, bahwa baik buruk tindakannyadi luar kelompoknya mencerminkan baik buruk kelompok yang
6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan hukuman
Ia harus mampu membesarkan hati anggota-anggota yang bekerja dan banyak sumbangan terhadap kelompoknya.
7.Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator)
Dalam menyelesaikan perselisihan atau menerima pengaduan antara anggota-anggotanya iaharus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih atau mementingkan salah satu anggotanya.
8. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya
Sebagai pemegang tanggung jawab, kepala sekolah harus bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan anggota-anggotanya yang dilakukan atas nama kelompoknya.
9. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist)
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai kosepsi yang baik dan realistis, sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju kearah yang dicita-citakan.
10. Bertindak Sebagai Ayah (father figure)
Tindakan pemimpin terhadap anak buah/kelompoknya hendaknya mencerminkan tindakan seorang ayah terhadap anak buahnya.
Peranan kepala sekolah sangat penting bagi guru-guru dan murid-murid. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin di bidang pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi personalia staf, hubungan masyarakat, administrasi school plant, dan perlengkapan serta organisasi sekolah.
Dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah.
Pasal 12 ayat 1 PP 28 Th. 1990 menyatakan bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunan serta pemeliharaaan sarana dan prasarana.
Menurut Dirawat, tugas dan tanggungjawab kepala sekolah dapat digolongkan kepada dua bidang, yaitu:
1. Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi
Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi Dapat digolongkan menjadi enam bidang yaitu:
a. Pengelolaan pengajaran
Pengelolaan pengajaran ini merupakan dasar kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok. Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan ini antara lain:
Pemimpin pendidikan hendaknya menguasai garis-garis besar programpengajaran untuk tiap bidang studi dan tiap kelas.
Menyusun program sekolah untuk satu tahun.
Menyusun jadwal pelajaran.
Mengkoordinir kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pengajaran.
Mengatur kegiatan penilaian.
Melaksanakan norma-norma kenaikan kelas.
Mencatat dan melaporkan hasil kemampuan belajar murid.
Mengkoordinir kegiatan bimbingan sekolah.
Mengkoordinir program non kurikuler.
Merencanakan pengadaan.
Memelihara dan mengembangkan buku perpustakaan sekolah dan alat-alat pelajaran.
b. Pengelolaan kepegawaian
dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian tugas-tugas di kalangan anggota staf sekolah, masalah jaminan kesehatan dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan kode etik jabatan.
c. Pengelolaan kesiswaan
Dalam bidang ini kegiatan yang nampak adalah perencanaan dan penyelenggaran murid baru, pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok (grouping), perpindahan dan keluar masuknya murid-murid (mutasi), penyelenggaraan pelayanan khusus (special services) bagi murid, mengaturr penyelenggaraan dan aktivitas pengajaran, penyelenggaran testing dan kegiatan evaluasi, mempersiapkan laporan tentang kemajuan masalah disiplin murid, pengaturan organisasi siswa, masalah absensi, dan sebagainya.
d. Pengelolaan gedung dan halaman
Pengelolaan ini menyangkut usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material sekolah, keindahan serta kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa antara lain gedung (ruangan sekolah), lapangan tempat bermain, kebun dan halaman sekolah, meubel sekolah, alat-alat pelajaran klasikal dan alat peraga, perpustakaan sekolah, alat-alat permainan dan rekreasi, fasilitas pemeliharaan sekolah, perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, transportasi sekolah, dan alat-alat komunikasi,
e. Pengelolaan keuangan
Dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah urusa gaji guru-guru dan staf sekolah, urusan penyelenggaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat murid-murid, usaha-usaha penyediaan biaya bagi penyelenggaraan pertemuan dan perayaan serta keramaian Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat,Untuk memperoleh simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua murid-murid, dan untuk dapat menciptakan kerjasama antara sekolah-rumah- dan lembaga-lembaga sosial.
2. Tugas Kepala Sekolah Dalam Bidang Supervisi
Menurut Ross L. 1980, supervisi ialah sebuah pelayanan kepada guru-guru yang mempunyai tujuan untuk dapat menghasilkan perbaikan di dalam pengajaran, pembelajaran dan juga kurikulum. Ross L. juga memandang supervisi merupakan sebuah pelayanan kepada guru-guru dengan tujuan untuk menghasilkan perbaikan.Tugas supervisi ialah membantu untuk mencapai sebuah tujuan yang telah disepakati.
Menurut Wiles & Bondi (2007), “peranan pengawas sekolah adalah membantu guru-guru dan pemimpin-pemimpin pendidikan untuk memahami isu-isu dan membuat keputusan yang bijak yang mempengaruhi pendidikan siswa. Untuk membantu guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta meningkatkan prestasi belajar siswa.
Supervisi pada dasarnya pelayanan yang disediakan oleh kepala sekolah untuk membantu para guru dan karyawan agar menjadi semakin cakap/terampil dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Supervisi adalah usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam membantu guru-guru agar semakin mampu mewujudkan proses belajar mengajar di mana Kepala Sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar.
UUD nomor 20 thun 2003 menyatakan bahwa tugas dan peran seorang supervisor ialah :
Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas tujuan-tujuan pendidikan pengajaran yang hendak dicapai dan hubungan antara aktivitas pengajaran dengan tujuan-tujuan.
Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan dan kebutuhan murid.
Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai dengan minat, kemampuan bakat masing-masing dan selanjutnya mendorong mereka untuk terus mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya.
Kinerja supervisi harus dilakukan dengan profesional dan kompeten serta mempunyai visi misi yang luas untuk memperbaiki dan membantu para guru.
3. Tugas Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memberikan motivasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan suasana kerja yang harmonis, disiplin yang tinggi, memberikan dorongan dan masukan-masukan untuk guru dan lingkungan yang ada di sekolah, memberikan penghargaan secara efektif, serta memberikan berbagai penilaian-penilaian yang telah dilakukan oleh guru.
Baca juga: Penyebab rendahnya profesionalisme guru
Pengertian Kinerja Guru
Kinerja merupakan kegiatan yang dijalankan oleh tiap-tiap individu dalam kaitannya untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat beberapa definisi mengenai kinerja. Smith dalam (Mulyasa, 2005: 136) menyatakan bahwa kinerja adalah “…..output drive from processes, human or otherwise”.
Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa bahwa kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil-hasil kerja atau unjuk kerja. Kinerja merupakan suatu konsep yang bersifat universal yang merupakan efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dari
beberapa pengertian tentang kinerja tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa kinerja adalah prestasi kerja yang telah dicapai oleh seseorang.
Kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil akhir dari suatu aktifitas
yang telah dilakukan seseorang untuk meraih suatu tujuan.
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
Dalam menigkatkan kinerja guru, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah yakni:
Kepala sekolah harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap peningkatan sekolah, fokus pada pengembangan kurikulum, menfasilitasi dan mendukung guru dalam pengembangan kompetensinya.
Mengarahkan guru supaya mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk memperbaiki kompetensinya, misalnya, mengikuti seminar atau workshop.
Melibatkan guru pada kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Pembimbing (MGP), dan Kelompok Kerja.
Mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kompetensi guru.
Harus mampu menyusun anggaran yang sesuai dengan kebutuhan sekolah termasuk kebutuhan dalam pengembangan profesionalisme guru. Dengan adanya opimalisasi dana untuk pengembangan kompetensi guru, maka proses pendidikan dan elatihan serta kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan profesionalisme guru dapat berjalan dengan lancar. Upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk pemantapan pendanaan dalam peningkatan kinerja guru adalah dengan mengajukan bantuan dana kepada pihak pemerintah.
Memberikan saran dan bimbingan kepada guru atas kinerjanya dalam pembelajaran, artinya ketika guru menghadapi berbagai kendala dalam pembelajaran, kepala sekolah harus memberikan bantuan supaya guru dapat menyelesaikan persoalan pembelajaran yang dihadapi. Bantuan terhadap guru yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah, misalnya, memberikan supervisi klinis atau training lanjutan kepada guru.
Kepala sekolah harus menciptakan budaya organisasi sekolah yang kondusif supaya kinerja guru dan tenaga kependidikan tidak terganggu.
Daftar Pustaka
Daryanto. 2011. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Makawimbang.
Jerry H. 2012. Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu. Bandung: Alfabeta
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosdakarya.
Nur Munfidah, Luk-luk, 2009. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Safrudin dan Basyiruddin, U. (2008). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Press.
Sagala, S. (2007). Manajemen Strategic dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Usman, M. U. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.
Wahyosumidjo. (2001). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Baca juga: Jenis-jenis kesejahteraan guru
Post a Comment for "Analisis Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru"