Perbedaan Guru dan Dosen Sebagai Suatu Profesi
Rikaariyani.com, Jambi- Perbedaan Guru dan Dosen Sebagai Suatu Profesi- Sekilas profesi guru dan dosen memang terlihat sama. Sama-sama mengajar, sama-sama pendidik profesional, sama-sama membimbing dan memberikan penilaian. Namun, sesungguhnya, jika dikaji lebih mendalam guru dan dosen memiliki perbedaan yang sangat banyak. Baik dari segi jenjang pendidikan, maupun peserta didiknya. Kedua profesi ini pernah saya geluti. Jika ditanya apakah senang jadi guru apa dosen? Jawabannya adalah dosen. Profesi ini memiliki banyak kecocokan dengan saya.
Lalu apa perbedaan guru dan dosen?
Pada artikel kali ini saya akan ulas lebih detail mengenai perbedaan guru dan dosen.
1. Perbedaan Dari Segi Tugas
Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar, dan mengevaluasi peserta didik yang ada pada jenjang usia dini, pendidikan dasar, pendidikan tingkat menengah pertama, dan pendidikan tingkat menengah atas. Guru tidak memiliki kewajiban meneliti dan mengabdi kepada masyarakat.
Sedangkan dosen memiliki tugas mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui penelitian dan pengabdian masyarakat. Dosen mengajar pada tingkat perguruan tinggi dan wajib melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga tak bisa dipungkiri, ada sebagian dosen yang sulit ditemui di kampus karena sibuk melakukan penelitian.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa guru memiliki tugas mengajar dan mendidik, sedangkan dosen mengajar dan meneliti.
Baca Juga: Penyebab rendahnya profesionalisme guru
2. Perbedaan Dari Segi Kualifikasi Pendidikan
Guru memiliki kualifikasi pendidikan minimal sarjana S1. Sedangkan dosen wajib memiliki kualifikasi pendidikan minimal magister atau S2 dan harus siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S3 atau program doktoral karena dosen perlu memiliki keilmuan yang tinggi untuk mengembangkan dan meningkatan kualitas pengajaran perguruan tinggi.
3. Berbeda Dari Segi Kehadiran Dan Beban Kerja
Guru dituntut untuk selalu datang ke sekolah setiap hari, kecuali hari minggu dan tanggal merah. Sedangkan dosen bisa datang hanya saat ada jadwal mengajar saja, selebihnya bisa beraktifitas di luar dan mengerjakan proyek-proyek lain.
Namun sebenarnya menjadi dosen tidak segampang itu, dosen memiliki beban kerja yang cukup berat. Beban kerja dosen menurut penjelasan dari LLDIKTI terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam satu semester dosen mengajar paling sedikit dua belas sks dan paling banyak 16 sks sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Beban kerja dosen ini harus dilaporkan secara periodik untuk mengetahui gambaran kinerja dosen dalam melaksanakan tri dharma. Beberapa hal yang dilaporkan antara lain:
1). Bidang pendidikan
- Melaksanakan perkuliahan
- Membimbing skripsi mahasiswa
- Membimbing KKN dan PPL
- Menguji skripsi mahasiswa
- Mengembangkan bahan ajar
- Menyampaikan orasi ilmiah
2). Bidang penelitian
Bidang penelitian meliputi:
- Menerjemahkan buku ilmiah
- Membuat karya tulis ilmiah
- Menyunting atau mengedit karya ilmiah
3). Bidang pengabdian kepada masyarakat
Bidang pengabdian kepada masyarakat meliputi:
- Menjabat sebagai pimpinan pada lembaga pemerintahan
- Mengembangkan hasil penelitian sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
- Memberikan pelatihan kepada masyarakat
- Memberikan pelayanan kepada masyarakat
- Menulis karya pengabdian kepada masyarakat.
4). Bidang penunjang tri dharma perguruan tinggi
- Menjadi anggota panitia di perguruan tinggi
- Menjadi anggota panitia pada lembaga pemerintah
- Menjadi anggota organisasi profesi
- Berperan aktif dalam pertemuan-pertemuan ilmiah
- Menulis buku pelajaran untuk tingkat SD, SMP, atau pun SMA sederajat.
- Mempunyai prestasi di bidang seni, social atau bidang olahraga.
5. Perbedaan Dari Segi Jenjang Karir
Guru tidak memiliki jenjang karir seperti dosen, di mana dosen memiliki jenjang karir tertinggi yang disebut sebagai professor sedangkan guru tidak. Namun, yang membanggakan pada profesi guru adalah guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dan ada peringatan hari guru, sedangkan dosen tidak.
Pertanyaannya adalah, kamu tertarik menjadi guru atau dosen? Silahkan tentukan pilihanmu.
Semoga artikel ini bermanfaat...
Baca juga: Penerapan IT dalam meningkatkan mutu pendidikan
Lihat juga:
Manajemen Keuangan edisi revisi Sutrisno
Manajemen dalam konteks indonesia
Buku metodologi penelitian lengkap
Buku metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D
Metode penelitian kualitatif Sugiyono
Seri buku metode penelitian terlengkap
Post a Comment for " Perbedaan Guru dan Dosen Sebagai Suatu Profesi"